Fase Pertarungan Ayam Bangkok

Ayam bangkok memiliki gaya tersendiri saat sedang bertarung. Sebagai ayam aduan, pada umumnya pertarungannya terjadi dalam beberapa fase dimana setiap fase memiliki pola dan gaya bertarung yang berbeda. Fase bertarung ayam bangkok merupakan batasan waktu untuk menghadapi serta melakukan serangan terhadap lawannya. Biasanya ayam ini akan bertarung dalam empat fase, dimana pada masing-masing fase tersebut ayam bangkok akan melakukan serangan berbeda dalam menghadapi maupun melumpuhkan lawannya.

Pada fase pertama, ayam bangkok bertarung dengan cara terbang, sehingga oleh orang Jawa fase ini disebut dengan abaran. Pada fase abaran ini, ayam bangkok akan memperlihatkan pertarungan yang sangat seru, dengan mengerahkan semua tenaga dan senjata yang dimiliki, baik cakar, paruh, taji, maupun penjawat atau bagian sayap yang berada pada posisi paling luar.

Selanjutnya pertarungan memasuki fase kedua, apabila dalam fase pertama salah satunya belum ada yang bisa dilumpuhkan. Pada fase kedua ini, ayam bangkok akan lebih menghemat stamina dan tenaga. Serangan yang dilakukan akan lebih terarah, dengan naluri untuk menghemat tenaga. Keduanya berada pada posisi saling merapat, sehingga masing-masing berusaha mencari titik lemah lawannya.

Fase ketiga atau fase final biasanya terjadi jika pada fase sebelumnya belum ada salah satu pun yang bisa dilumpuhkan. Pada fase ini, keduanya akan saling menumpangkan leher satu sama lain sehingga orang Jawa menyebutnya sebagai fase tumpang gulu. Kekuatan otot leher sangat diperlukan untuk membuat lawannya bisa dipukul dengan tepat, terutama pada bagian kepala. Di fase ini, ayam bangkok sudah mulai terlihat kelelahan, namun justru seni bertarung sebagai ayam aduan mulai bisa dinikmati.

Fase berikutnya ialah fase pembantaian atau penyelesaian. Pada fase ini ayam bangkok akan terus bertarung hingga salah satunya sudah dilumpuhkan. Ayam bangkok yang sudah kehabisan tenaga tidak memiliki perlawanan yang cukup. Sebaliknya, yang unggul akan memiliki peluang lebih besar untuk menyerang dan melumpuhkan lawannya. Serangannya pun dilakukan lebih terarah dan lebih mematikan, dengan gaya dan pola bertarung yang berbeda pada masing-masing ayam bangkok. Terkadang ada jenis ayam bangkok yang terlalu lama melumpuhkan lawannya karena tidak cukup terlatih sebagai ayam aduan, sehingga tidak dapat menyelesaikan pertarungan dengan baik dan berakhir seri karena keterbatasan waktu pertarungan yang telah disepakati.

Oleh karena itu, pemilihan bakalan atau calon ayam bangkok yang akan digunakan sebagai ayam aduan harus betul-betul dilakukan dengan cermat, sehingga bisa diharapkan menjadi juara di arena pertarungan. Pelatihan ayam bangkok pun harus superintensif, dengan pelatih yang sudah memahami karakteristik ayam bangkok sebagai ayam aduan. Jika hal ini tidak dilakukan, kemungkinan justru milik kita akan menjadi pecundang dalam sebuah arena pertarungan.

  • FASE TARUNG AYAM BANGKOK
  • CARA MEMILIH AYAM BANGKOK PETARUNG
  • VARIASI GAYA TARUNG AYAM BANGKOK
  • Sifat Dan Bagian-bagian Tubuh Ayam Aduan
  • PEDOMAN MEMILIH AYAM BANGKOK ADUAN TANGGUH
  • PANDUAN MEMILIH BIBIT AYAM BANGKOK BERKWALITAS
  • GAYA TARUNG AYAM BANGKOK BERDASARKAN SENJATA
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Top