Hampir semua orang mungkin tau bagaimana bentuk dan penampilan bunga mawar itu, terutama bagi para penggemar bunga potong. Jenis bunga yang sering difavoritkan ini termasuk ke dalam tanaman semak dari genus rosa. Tidak hanya di Indonesia, bunga mawar juga dijadikan komoditas holtikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi hampir di seluruh dunia. Bunga ini seringkali diminati oleh konsumen, entah itu digunakan ke dalam industri parfum atau dijual satuan maupun per kodi (20 tangkai) seperti kami dalam bentuk bunga potong.
Mungkin hampir semua orang sudah tau jika bunga mawar berduri atau termasuk ke dalam tanaman yang memiliki duri. Namun ketika dipasarkan untuk konsumen akhir, duri-duri tersebut sudah dihilangkan agar tidak membahayakan. Namun apakah sebenarnya fungsi dari mawar berduri? Cari tau yuk informasinya disini!
Fungsi Mawar Berduri
Ada yang tau alasan mengapa mawar berduri? Mawar bisa saja menjadi tanaman yang cantik, namun tentu durinya sungguh bahaya bila dipegang. Namun adakah fungsi dari duri-duri pada mawar? Tentu saja ada.
Fungsi pertama dari mawar berduri adalah sebagai pertahanan. Banyak sekali binatang pemangsa yang senang memakan bunga, seperti binatang herbivora dan serangga. Mawar merupakan tumbuhan merambat yang bisa mencapai ketinggian 2-5 meter. Fungsi mawar berduri adalah sebagai pengait untuk berpegangan dan merambat menuju datangnya sinar matahari. Mawar berduri juga melindungi tanaman dari bahanyanya erosi.
Mawar berduri memiliki tekstur lurus dan biasanya setajam jarum, sehingga bila tersentuh dengan kulit akan terasa sakit dan tak jarang melukai kulit hingga berdarah. Duri pada mawar termasuk ke dalam bagian dari mawar tersebut. Bagian itu disebut dengan organ aksesori. Ada tanaman mawar yang memang memiliki organ aksesori sejati dan ada yang terjadi karena perkawinan silang. Tidak hanya ada pada mawar, organ aksesori ini juga bisa ditemukan di berbagai tanaman.
Sejarah Mawar Berduri
Meski dapat dijelaskan secara biologi, namun mawar berduri juga punya ceritanya sendiri dalam mitologi Yunani. Cerita yang terkenal adalah tentang Cupid (dewa/dewi asmara) yang sedang memanah namun tak sengaja meleset dan akhirnya anak panah tersebut mengenai batang mawar. Begitulah asal mula mawar berduri yang sudah diceritakan turun-menurun berdasarkan mitologi yunani.
Kemunculan Mawar Tidak Berduri
Mawar berduri mungkin sudah sering Anda temui. Duri-duri ini berbeda-beda teksturnya sesuai dengan varietas bunga mawarnya. Namun benarkah jika ada mawar yang benar-benar tidak memiliki duri?
Di salah satu daerah pegunungan di papua, ditemukan mawar yang tidak memiliki duri. Namun tanaman ini berbeda dengan tanaman mawar pada umumnya. Jika saja tanaman mawar berbentuk seperti semak, maka mawar tidak berduri ini lebih mirip dengan pohon ketika tumbuh besar. Mawar ini berkembang biak secara tunas dan bisa tumbuh dengan cepat, khususnya di daerah sub-tropis dan daerah pegunungan yang dingin.
Bunga mawar ini memiliki asal-usul yang menarik. Dikatakan bahwa bunga mawar ini terjadi karena peristiwa seorang remaja menyesal akan kesalahannya dan akhirnya memutuskan untuk berguling-guling ke tanaman mawar berduri. Duri-duri pada mawar itu masuk ke dalam tubuhnya dan lahirlah tumbuhan mawar tidak berduri. Bila Anda tertarik dengan cerita lebih lanjutnya dan ingin menikmati keindahan bunga mawar tak berduri ini, Anda bisa datang ke Lembah Moanemani, Dogiyai, Papua.
Itulah sedikit informasi yang bisa kami berikan seputar mawar berduri, fungsinya, sejarahnya, dan fakta lainnya. Semoga bermanfaat, dan apabila Anda membutuhkan pasokan bunga mawar jenis semi holland seperti pada foto di atas, silahkan pesan langsung melalui kontak yang tersedia pada blog ini, terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar