serbahidroponik.blogspot.com - Menanam hidroponik teknik drip irrigation / sistem tetes atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Drip System merupakan salah satu teknik pengairan dalam hidroponik yang tujuannya sudah pada tahap lebih serius, hobi (bukan coba-coba), dan dapat juga dengan tujuan komersial. Pembuatan sistem ini cukup mudah, tergantung dengan imajinasi dan kreativitas kita sendiri. Prinsip kerjanya adalah dengan meneteskan cairan nutrisi kepada akar tanaman agar tetap lembab dan basah serta tetap mendapatkan nutrisi yang baik.

Pada sistem tetes ini, lebih baik dan lebih efektif untuk tanaman dengan skala sedang dan membutuhkan ruang lebih untuk pertumbuhan akar tanaman. Hal ini ditujukan karena hidroponik tidak terlalu membutuhkan air yang banyak dan sistem tetes ini menggunakan selang atau pipa yang bisa diukur panjang pendeknya. Media tanam(metan) yang digunakan sebagai media pendukung juga lebih banyak dibutuhkan pada sistem ini. Karena semakin banyak media tanam yang digunakan, maka akan semakin banyak cairan nutrien yang dapat ditampung. Selain itu, tanaman yang besar lebih tahan lama.

Kita dapat menggunakan polybag yang berisi sekam atau cocopeat sebagai medianya. Hal ini lebih efektif dan efisien dari pada menggunakan media lainnya. Kita dapat mengatur frekuensi 3 sampai 5 hari per hari, tergantung pada kebutuhan tanaman tersebut, macam media yang digunakan untuk bertanam, serta yang paling sering diabaikan adalah masalah cuaca dan kondisi lingkungan. Dikarenakan beda tempat pasti terdapat perbedaan cuacanya. Sehingga nutrisi yang diberikan juga akan berbeda.

Menggunakan sistem ini akan lebih mudah, dapat menghemat tenaga beserta waktu. Disamping itu, terdapat beberapa kendala dalam menggunakan sistem ini, yaitu akan sering terjadi hambatan dalam saluran atau saluran yang mampet yang disebabkan oleh kotoran dan menyebabkan larutan nutrisi tidak lancar saat dialirkan. Jadi kita harus rajin mengecek irigasinya.
 

Sitem tetes ini tebagi menjadi dua sistem tetes, yaitu sistem tetes putar (sirkulasi) dan sistem tetes habis (non-sirkulasi).

Berikut merupakan salah satu contoh video pembuatan rancang bangun pada sitem tetes.



Drip Irrigation / sistem tetes putar (sirkulasi).

Sistem ini lebih banyak digunakan oleh kalangan penghobi yang tidak mengkomersilkan produknya. Prinsip kerjanya sederhana. Yaitu cairan nutrien yang ada di tandon atau wadah nutrien dipompa untuk dialirkan sampai membasahi media tanam dan akar tanaman dan dikembalikan lagi ke dalam wadah nutrien.

Kelebihan sistem tetes putar (sirkulasi) ini adalah kita tidah membutuhkan tenaga lebih karena tela dibantu oleh alat pompa dalam pekerjaan

Kekurangannya adalah, dalam sistem tetes putar (sirkulasi) ini dapat mengubah tingkat keasaman (pH) air serta mengurangi kandungan nutrisi pada cairan nutrien karena dilakukan berulang-ulang. Sehingga kita harus melakukan pengecekan berulang mengenai pH dan kandungan nutrisi pada cairan nutrien.

Berikut video cotoh pembuatan sistem ini.



Drip irrigation /sistem tetes habis (non sirkulasi).

Sistem ini lebih banyak digunakan untuk tujuan komersial dan pada skala yang besar. Prinsip kerjanya pun sedikit berbeda dengan sistem tetes putar (sirkulasi) yang telah kita bahas sebelumnya. Pada sistem ini air nutrisi yang telah didistibusikan dan dipompakan ke media tanam dan akar akan langsung dibuang air sisanya. Pompa yang digunakan pun otomatis bekerja karena menggunakan pengatur waktu yang akan bekerja apabila diperlukan dan bisa diatur waktunya. Sistem kerjanya adalah meneteskan cairan nutrien ke media tanam dan akar dalam waktu tertentu agar diserap dan disimpan oleh media tanam. Air sisa yang tidak terserap akan terbuang.

Kelebihan sistem tetes habis (non-sirkulasi) ini adalah kita tidak membutuhkan tenaga lebih karena telah dibantu oleh pompa dan pengatur waktu. Selain itu produksi juga akan lebih besar. Kita tidak perlu melakukan pengecekan pH dan kandungan nutrisi berulang-ulang pada laruan nutrien.

Kelemahan sistem tetes habis (non-sirkulasi) ini adalah kita menjadi boros larutan nutrisi jika kita tidak memberikan takaran yang pas pada larutan yang akan kita teteskan ke media tanam. Kalau kelebihan kita akan boros, kalau kurang, tanaman kita akan tidak mendapan nutrisi yang cukup. Maka dari itu kita harus cermat menghitung takaran yang akan kita teteskan kepada media dan akar tanaman.



Itulah penjelasan mengenai Menanam hidroponik teknik drip irrigation / sistem tetes beserta dua jenisnya yaitu dengan sistem tetes putar (sirkulasi) dan habis (non-sirkulasi).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top