Apakah Anda tahu bahwa manfaat tanaman mawar liar itu banyak sekali? Termasuk didalamnya dapat dikonsumsi demi kesehatan manusia? Lalu pertanyaannya siapakah orang, suku atau bangsa yang pertama kali menemukan bahwa mawar liar dapat dimanfaatkan sedemikian rupa termasuk untuk konsumsi manusia dan memiliki manfaat kesehatan yang begitu banyak? Dan apakah kami memanfaatkan mawar liar saat ini sama seperti yang mereka lakukan? Sebagai keterangan tambahan pada mulanya mereka memanfaatkan mawar liar seperti dimanfaatkan untuk makanan oleh orang-orang bangsa pertama secara biasa dan atau pada saat kelangkaan pangan.

Suku Tsilhquot’in

Suku Tsilhquot’in adalah suku pertama dari bangsa Athabaskan yang berbahasa etnolinguistik dan hidup di British Columbia (provinsi paling barat dari Kanada). Mereka memanfaatkan mawar liar dengan cara memakan langsung kelopak mawar segar dan memanfaatkan buahnya untuk dijadikan teh.

Suku Carrier (Dakelh)

Suku Carrier adalah penduduk asli sebagian besar dari Central Interior British Columbia, Kanada. Mereka memanfaatkan mawar liar sebagai salep untuk sakit mata dengan cara mengupas kambium dari akar, merendamnya dan kemudian merebusnya untuk dijadikan salep.

Bangsa Interior Salish

Bangsa Interior Salish terdiri atas beberapa suku yakni St’at’imc (Lillooet), Secwepemc (Shuswap), Nsyilx (Okanagan), dan Nlakapamux (Thompson) yang tinggal di sebelah selatan Interior British Columbia, Kanada hingga ke negara bagian Washington. Mereka memanfaatkan mawar liar khususnya jenis mawar baldhip (rosa gymnocarpa) untuk tujuan pengobatan dan spiritual. Khususnya suku St’at’imc (Lillooet) dan Nlakapamux (Thompson) memanfaatkan tanaman mawar liar untuk mengobati berbagai macam penyakit dengan cara membuat tonic dari daun muda dan ranting mawar yang diresapi dalam air. Daun dan kulit kayu dikeringkan dan dipanggang, hasilnya berupa bubuk yang diasap.
Salah satu jenis mawar liar
Sedangkan suku Secwepemc (Shuswap) memanfaatkan mawar liar khususnya rosewood untuk membuat panah dan daunnya dikunyah lalu ditempelkan pada kulit untuk mengobati rasa sakit serta bengkak akibat gigitan serangga. Suku Nsyilx (Okanagan) memakan kuncup bunga mawar liar tetapi bukan buah/bijinya, sedangkan durinya dimanfaatkan sebagai umpan untuk menangkap ikan.

Itulah orang-orang pertama yang memanfaatkan mawar liar dalam kehidupannya, diambil dari sumber situs joybileefarm dan berbagai sumber lainnya. Lalu apakah manfaat tanaman mawar liar bagi kami sama seperti orang-orang tersebut pada zaman dahulu? Sebenarnya bisa saja kami meniru mereka, namun dikarenakan perkembangan zaman, segala sesuatu lebih mudah didapatkan. Walaupun sebenarnya bisa juga kami memanfaatkan mawar liar sebagai bahan pengobatan atau kecantikan untuk diproses secara modern dan dipasarkan. Hanya saja hal tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit karena harus melakukan pengujian laboratorium atau pengujian lainnya serta alat-alat produksi mesin yang dipastikan harganya tinggi. Walaupun juga memang ada cita-cita mengarah kesana namun belum waktunya.


Jadi apa manfaat tanaman mawar liar bagi kami saat ini? Saat ini tanaman mawar liar kami manfaatkan sebagai salah satu bahan utama dalam melakukan perbanyakan mawar semi holland (mawar potong), dimana apabila setelah berhasil menjadi benih mawar semi holland, benih dapat langsung dijual kepada para petani yang hendak membudidayakan mawar jenis ini. Dari sana tercipta siklus ekonomi yang lumayan tergolong cepat dengan biaya yang murah jika dibandingkan membuat pabrik untuk memproduksi semisal ekstrak mawar liar untuk pengobatan misalnya. Jika Anda penasaran bagaimana lengkapnya kami memanfaatkan mawar liar, silahkan baca artikel saya sebelumnya yang berjudul Cara Menanam Mawar Dengan Stek. Terima kasih dan semoga bermanfaat!

Foto kredit: Jessica Crabtree

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top